Senin, 27 Desember 2010

KASUS PEMBUNUHAN FIRMAN: "ADIK TEWAS DI TANGAN PONAKAN, SANG KAKAK NGAMUK"

Rakyat Merdeka online. TIDAK terima sang adik dibunuh, satu keluarga di Tasikmalaya mengamuk dan hendak melempari rumah pelaku pembunuhan yang ternyata masih keponakan korban, Sabtu (25/12) siang. Beruntung aksinya dapat diredam aparat Kepolisian. 

Keluarga korban hanya bisa menangis histeris dan pingsan melihat korban tewas mengenaskan. Empat orang pemuda warga Kampung Cibeuti, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya yang merupakan kakak dari Firman Faturohman (14), tidak bisa menahan amarahnya. Ya, ketika jenazahnya akan dishalatkan di masjid, emosinya meledak. Rumah pelaku Rizal Hilmi (13), hendak dilempari dengan batu.

Beruntung, aparat kepolisian yang sudah berada di lokasi sejak kedatangan jenazah korban, langsung mengamankan empat orang kakak korban.

Ugh, kakak korban terlihat histeris dan beberapa kali jatuh pingsan meratapi nasib si bungsu yang tewas mengenaskan. Malam ini juga, pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan jenazah korban.

Puluhan aparat Kepolisian sudah disiagakan di lokasi, baik di rumah korban maupun di rumah pelaku yang hanya berjarak 100 meter.

Minggu (26/12) siang, keluarga korban, Ismail (60) bapaknya, Syarief (32) kakaknya dan ditemani dua temannya, penasaran. Lalu mendatangi Mapolresta Tasikmalaya. Kepada petugas jaga tahanan, Syarief menyamar. Dia menyebutkan bahwa dirinya keluarga Rizal. Dan kedatangannya hendak menengok. Setelah prosedur ditempuh Rizal pun dipertemukan di ruang besuk.

Ugh, ternyata Rizal dikeroyok oleh keluarga Firman. Kepalanya dibanting ke tembok. Hidungnya ditonjok. Mendengar keributan, polisi melerai. Rizal kembali dimasukkan ke sel. Sementara keluarganya diamankan ke Ruang Satreskrim. Akibat pengeroyokan tersebut kepala Rizal memar. Hidungnya mengeluarkan darah.

Ismail dan Syarief diperingati polisi. “Jika kelak terjadi sesuatu atas kesehatan Rizal, kalian harus bertanggungjawab,” kata seorang petugas SPK Polresta Tasikmalaya.

Peristiwa ini merupakan buntut dari pembunuhan yang dilakukan oleh Rizal Jumat (24/12) kemarin, karena ingin merebut motor milik korban.

Untuk diketahui, Rizal nekad membunuh pamannya hanya gara-gara ingin sepeda motor. Setelah korban dibuang di sawah, pelaku membawa kabur sepeda motornya. Sang keponakan ditangkap polisi selang empat jam kemudian setelah jenazah korban ditemukan.

Yap, Firman yang pelajar Mts Al-Ma'rufi, Kota Tasikmalaya ditemukan tewas bersimbah darah. Tempatnya di sawah di Kampung Cikondang, Kelurahan Cibeuti, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Lokasi penemuan jenazah Firman hanya berjarak dua kilometer dari rumahnya.

Korban pertama kali ditemukan warga yang hendak berangkat ke sawah. Kemudian temuan ini dilaporkan ke Polresta Tasikmalaya. Polisi yang datang ke lokasi kejadian kemudian melakukan olah TKP. Dan membawa korban ke Kamar Mayat RSUD Tasikmalaya guna diotopsi.

Dari hasil pemeriksaan petugas kamar mayat, pada bagian belakang kepala korban ditemukan luka robek dengan batok kepala belakang pecah.

Selang empat jam kemudian anggota Satreskrim Polresta Tasikmalaya, berhasil membekuk tersangka yang bernama Rizal.

Menurut Rizal, semula dirinya hendak menguburkan mayat Firman. Tapi baru menggali lobang dengan dalam sekitar 20 meter, niat itu diurungkan. Kemudian Rizal membuangnya ke sawah.

Malam itu juga dia membawa kabur motor milik Firman. Rizal sempat sembunyi di kebun karet di Cipatujah. Karena ketakutan dia kemudian kabur ke Garut. Di Pondok Pesantren Annur Cilawu Garut, Rizal sembunyi. Tapi polisi mengendusnya. Dia pun dibekuk polisi tanpa perlawanan. [wid]



Baca Juga:

Tidak ada komentar:

MENU

KIRIM SMS GRATIS....